Thursday, June 7, 2012
Sekarang Ciuman Bibir Bisa Lewat Internet
Hooman Samani & Kissenger (Foto: Phys)
SINGAPORE - Peneliti dari Interactive and
Digital Media Institute National Singapore University, membuat perangkat
untuk mensimulasikan bibir pasangan. Dengan perangkat tersebut, bisa
membantu pasangan yang melangsungkan hubungan jarak jauh untuk melakukan
aktivitas intimnya itu melalui internet.
Dilansir Phys, Rabu (25/7/2012), peneliti asal Singapore telah menciptakan peralatan gadget bibir elektronik yang mendukung gerakan sensitif. Perangkat tersebut memungkinkan bagi pasangan untuk mencium pasangannya melalui internet.
Bentuknya seperti kepala kecil dengan bibir silikon berukuran lebar. Perangkat yang dinamakan Kissenger atau disebut Kiss Messenger itu telah diumumkan Juni pada konferensi ilmiah di Inggris. Perangkat tersebut masih menjalani proses penyempurnaan guna siap luncur secara komersial beberapa waktu ke depan.
"Ini bisa digunakan antara manusia untuk meningkatkan komunikasi mereka," ujar pencipta Kissenger, Hooman Samani kepada AFP. Ia mengatakan, pasangan hanya tinggal mengoneksikan perangkat pada komputer melalui kabel USB, kemudian mulai mencium materi silikon dengan sensor yang mampu menggerakan gadget.
Tidak hanya itu, pasangan bisa saling menatap satu sama lain melalui tampilan layar komputer dengan sambil melakukan aktivitas ciuman tersebut. "Masalah utama adalah mengirimkan kekuatan, tekanan, dan juga bentuk bibir," tambahnya.
Menurutnya, bahan silikon khusus yang dipilih untuk membentuk bibir itu memberi sensasi dan perasaan terbaik. Namun, Kissenger belum siap dipasarkan meskipun beberapa pihak telah tertarik, karena munculnya "masalah etika" yang perlu diselesaikan di atas aspek teknis.
"Ciuman adalah sangat intim, sehingga untuk memiliki produk itu di pasar, yang akan berurusan dengan isu sensitif ini, kami harus melakukan studi yang tepat. Melakukan penelitian terhadap sudut pandang sosial, sudut pandang budaya," pungkasnya. (fmh)okezone
Dilansir Phys, Rabu (25/7/2012), peneliti asal Singapore telah menciptakan peralatan gadget bibir elektronik yang mendukung gerakan sensitif. Perangkat tersebut memungkinkan bagi pasangan untuk mencium pasangannya melalui internet.
Bentuknya seperti kepala kecil dengan bibir silikon berukuran lebar. Perangkat yang dinamakan Kissenger atau disebut Kiss Messenger itu telah diumumkan Juni pada konferensi ilmiah di Inggris. Perangkat tersebut masih menjalani proses penyempurnaan guna siap luncur secara komersial beberapa waktu ke depan.
"Ini bisa digunakan antara manusia untuk meningkatkan komunikasi mereka," ujar pencipta Kissenger, Hooman Samani kepada AFP. Ia mengatakan, pasangan hanya tinggal mengoneksikan perangkat pada komputer melalui kabel USB, kemudian mulai mencium materi silikon dengan sensor yang mampu menggerakan gadget.
Tidak hanya itu, pasangan bisa saling menatap satu sama lain melalui tampilan layar komputer dengan sambil melakukan aktivitas ciuman tersebut. "Masalah utama adalah mengirimkan kekuatan, tekanan, dan juga bentuk bibir," tambahnya.
Menurutnya, bahan silikon khusus yang dipilih untuk membentuk bibir itu memberi sensasi dan perasaan terbaik. Namun, Kissenger belum siap dipasarkan meskipun beberapa pihak telah tertarik, karena munculnya "masalah etika" yang perlu diselesaikan di atas aspek teknis.
"Ciuman adalah sangat intim, sehingga untuk memiliki produk itu di pasar, yang akan berurusan dengan isu sensitif ini, kami harus melakukan studi yang tepat. Melakukan penelitian terhadap sudut pandang sosial, sudut pandang budaya," pungkasnya. (fmh)okezone
Fenomena Sosial, Gepeng Men : Gelandangan, Pengamen dan Pengemis
Dari
kemarin pengen blogging buat ngebahas hal ini, baru sekarang keingetan n
menyempatkan waktu buat menuangkan opini pribadi di blog. mari kita
mulai menulis.
Bismillah
Banyak pengalaman yang mungkin bikin aku
kurang nyaman sama tempat-tempat umum yang memungkinkan akses hal-hal
yang bisa mengganggu kenyamanan kita melakukan sesuatu. Mulai dari
tukang dagang yang lalu lalang n sering aku temui di bus pas mudik (nawarin dagangannya sampe maksa2 gitu, lagi mau tidur. bikin sebel), pengamen yang pas kemaren aku lagi jajan di pasar ada sampe 5 pengamen dalam rentang waktu 10 menit (malahan
pas ada yang emang beneran ngamen aku kasih, eh sebelah aku nyolek
minta duit padahal suara lagunya kagak aku denger -___-’ #cape deh,
sampe yang berani banget ngebangunin di pom bensin pas lagi beneran
tidur cuma buat minta duit yang lagunya ga aku nikmati. euhhhh hayang
nakol ku panakol bedug!!!), pencurian di area terbuka n
tempat-tempat umum, gelandangan yang bertebaran di tempat-tempat rame,
sampe pengemis; dari yang mash anak-anak sampe yang udah aki-aki menjadi
permasalahan sosial yang menjadi peer pemerintah dan belum bisa
teratasi dan bahkan mungkin tidak akan pernah teratasi. wallahu alam bisawwab.
padahal dalam UUD 1945 Pasal 34 disebutkan bahwa: “Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara“.
akan tapi mungkin untuk saat ini, realisasi dari isi pasal tersebut
belum bisa diimplementasikan dengan baik sehingga dampak sosial dari hal
tersebut masih jauh dari harapan dan cita-cita luhur UUD 1945 tersebut.
bayangkan saja, dari sumber TRIBUNNEWS.COM
disebutkan bahwa jumlah penduduk miskin, atau penduduk dengan
pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia
hingga Maret 2010, mencapai angka 31,02 juta jiwa, atau 13,33 persen.
Angka tersebut dinilai turun sekitar 1,51 juta jiwa dibandingkan tahun
2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15 persen). Hal itu disampaikan
Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik RI di Kantor BPS, Jakarta.
Kamis (1/7/2010).
Pembersihan Kota Jakarta dari GEPENGMEN oleh Satpol PP dan Trantib
dari fenomena di atas, tentu saja
kemiskinan negara kita itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. misalnya
pendidikan, kebudayaan, kesehatan, kondisi perekonomian, dll. dari
berbagai faktor tersebut tentunya saling berhubungan satu sama lain,
misalnya ketika tingkat ekonomi seseorang dikatakan kurang, otomatis
jenjang pendidikan yang dia tempuh akan rendah karena kekurangan biaya (masalah klasik ini –’), bersambung pada keadaan lingkungannya yang kurang sehingga kondisi kesehatannya kurang diperhatikan (penyakit, sanitasi, kebersihan, makanan, dll),
pekerjaan yang kurang mapan karena tingkat pendidikan yang tidak
memenuhi kriteria, kompetensi dan kualifikasi zaman sekarang yang
otomatis berimbas pada kondisi ekonomi kehidupannya ke depan, dll.
otomatis, dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
kita memunculkan alternatif lain di masyarakat kurang baik menimbulkan
dampak lain, yakni tumbuhnya komunitas GEPENG MEN (gelandagan dan pengemis, dan pengamen). bahkan melalui berbagai media yang aku baca, lihat dan amati, ternyata beberapa di antara mereka diorganisir dengan baik.
Pengemis Tua Di Pinggir Jalan
dari sumber ini,
dikatakan bahwa penghasilan yang didapat satu orang pengemis per hari
bisa mencapai Rp 280 ribu!!!Katanya, pendapatan mengemis di DKI Jakarta
paling kecil pendapatan Rp 30 ribu. Menurut ketua satpol PP-nya sendiri,
angka tersebut sangat fantastis jika dikalikan dengan jumlah pengemis
yang diorganisir oleh orang tertentu.
Gambar Pengamen cilik |
tentu saja hal ini berbahaya pada
pembangunan karakter bangsa ke depannya. kenapa? karena fenomena GEPENG
MEN ini seolah menular dan menjadi penyakit berbahaya sekaligus
menggiurkan dari pekerjaan yang dilakukan. bayangkan, tanpa perlu
bersusah payah memeras otak dan tenaga berlebih buat menghasilkan
pundi-pundi rupiah, mereka yang berprofesi di atas hanya tinggal
menunggu belas kasihan orang untuk memberikan mereka yang atas hal yang
tidak mereka lakukan (kecuali mungkin pengamen yang menjual jasa
suara dan permainan alat musik, tapi banyak pengamen abal-abal yang ngga
berkualitas dan malah bikin sebel mungkin). kalau misalnya ambil
kecilnya penghasilan perhari Rp.30.000 x 30 hari = Rp.900.000 (wow)
hanya dengan menunggu orang ngasih. bisa sambil duduk, jalan2, atau
bahkan apapun. hhe. apalagi buat yang berpenghasilan taruh lah
Rp.100.000 x 30 hari = 3.000.000 (FANTASTIS). Nyaingin gaji setara PNS
malahan!!! belum yang Rp.280.000 x 30 hari =bisa kamu kalikan sendiri
Rp.8.400.000 (LUAR BINASA). itulah tak heran banyak trit yang muncul
kayak di KASKUS yang nunjukin potret pengemis abal2 yag pura-pura
kakinya diamputasi padahal ditanem ditanah, trus ternyata pas pulang
bawa mobil sedan bo!!! (cari sendiri tritnya. aku lupa alamatnya. hahaha –’)
buat ngingetin kita kalo banyak diantara mereka yang karena rasa malas
bekerja keras akhirnya menekuni profesi mudah ini demi mendulang rupiah.
bahkan banyak diantara mereka yang lebih makmur daripada pekerja
kantoran dan memiliki istri lebih dari satu (ceritaan temen, hahaha).
padahal kalo aku pikir, profesi ini
sangat jauh dari karakter bangsa kita yang suka bekerja keras n harusnya
bekerja keras buat mengelola SDA negara kita. ketika anak-anak yang
harusnya bersekolah dan dididik untuk mengemis, mengamen, menggelandang
diusia muda dan dikenalkan pada pekerjaan abal-abal yang membuat dia
mengenal jalan buat mendapat uang tanpa perlu bersusah payah, mau jadi
apa bangsa ini ke depannya? pasti gedenya karena tingkat pendidikan
mereka rendah, meski penghasilan mereka gede ngga barokah. hidup
foya-foya, maunya gampang dapet duit buruh minta-minta, menciptakan
kesemrawutan kota dengan adanya pemandangan yang kurang sedap dipandang
mata diarea umum, mengganggu kenyamanan, serta melemahkan mental bangsa.
akhirnya, bangsa kita karena generasinya kek gini (meski masih dibilang minoritas, siapa tau kalo ngga diberantas jadi kaum mayoritas n kerjaan tuh GEPENG MEN),
menjadi bangsa yang masyarakatnya mau dikasihani orang lain, bangsa
lain. akhirnya wilayah kita dijajah sama bangsa lain karena keterampilan
SDM kita kurang banget gara2 fenomena GEPENG MEN ini.
KASUS
oya aku baru keingetan, kan kalau belanja
di salah satu depstore di kabupaten aku, suka ada tuh pengemis
bapak-bapak sama ibi-ibu di depan depstore-nya. awalnya aku mikir: YANG BAPAK2 KAKINYA BUNTUNG, GA BISA JALAN. YANG IBU2 UDAH TUA.
taunya, kemaren2 (masih maret ini abis belanja), pas jajan di salah
satu tempat makan cepat saji depan depstore, aku diem2 merhatiin obrolan
si bapak2nya sama salah satu pengunjung yang mungkin udah kenal beliau (wallahu alam). ternyata kakinya ADA DAN DILIPETIN! masya allah wallahu alam…..
aku kira beliau buntung dan ga bisa jalan. tapi ya… masalah kaki ga
lengkap aku salah duga –’. tapi masalah beliau bisa jalan apa kagak aku
ga mastiin lebih jauh… aku ngga tau. ya allah,…. emang beneran KUMAHA
NIAT ngasih teh :3
Lalu bagaimana solusnya?
dari sumber Kompasiana.com, disebutka bahwa jangan memberikan pengemis recehan atau apapun karena kasihan. kalo saran aku, lihat dulu pengemisnya. kalo yang sering aku temui yang seger buger tubuhnya masih lengkap gada cacat, ga usah dikasih. mereka toh bisa melakukan hal lain selain mengemis. kalo sudah sangat renta, ada cacat permanen yang bikin kita mikir dia ngga bisa melakukan apapun selain menjadi GEPENG MEN, baru aku pikir ada toleransi buat ngasih. atau kita bisa menyalurkan bantuan kita lewat lembaga yang emang sudah tugasnya mengelola sumbangan buat disalurkan ke masyarakat yag secara finansial kurang. nah itu lebih tepat. oya pernah ada pengalaman kek ketika pengemis n pengamen ngelemparin uang koin gara2 cuma dikasih beberapa ratus perak sama pengemis yang mau dibeliin bakso malah milih dikasih duit. heuh~ aya-aya wae. nambah kurang simpati tuh…
dari sumber Kompasiana.com, disebutka bahwa jangan memberikan pengemis recehan atau apapun karena kasihan. kalo saran aku, lihat dulu pengemisnya. kalo yang sering aku temui yang seger buger tubuhnya masih lengkap gada cacat, ga usah dikasih. mereka toh bisa melakukan hal lain selain mengemis. kalo sudah sangat renta, ada cacat permanen yang bikin kita mikir dia ngga bisa melakukan apapun selain menjadi GEPENG MEN, baru aku pikir ada toleransi buat ngasih. atau kita bisa menyalurkan bantuan kita lewat lembaga yang emang sudah tugasnya mengelola sumbangan buat disalurkan ke masyarakat yag secara finansial kurang. nah itu lebih tepat. oya pernah ada pengalaman kek ketika pengemis n pengamen ngelemparin uang koin gara2 cuma dikasih beberapa ratus perak sama pengemis yang mau dibeliin bakso malah milih dikasih duit. heuh~ aya-aya wae. nambah kurang simpati tuh…
trus mungkin kita juga bisa berkontribusi
buat mendirikan rumah singgah, dll buat anak2 terlantar da gelandangan
kalo kita KAYAAAA BANGEUT sampe2 bisa maraban 7 turunan. akakak…. aku
pikir memberikan mereka tempat, pendidikan, keterampilan, jauh lebih
baik ketimbang memberikan mereka mentahan duit yang kita ngga tau mau
kemana nyangsangnya itu penghasilan sehari2 dibelanjain sang GEPENG MEN.
mungkin kalo kita sebagai yang ngasih mah
KUMAHA NIAT. tapi tetep aja. ngasih ngga sesuai dengan kebutuhan,
terutama sama GEPENG MEN yang ngga pada tempatnya malah membuat kita
seolah-olah berkontribusi dalam mengembang-biakkan profesi mereka. jadi
ya, klo kata aku ambil jalan terbaik aja. kita beramal pada organisasi
pengelola dan mengawasi penggunaa bantuan kita supaya sampai pada
sasaran yang tepat.
http://risnawatiririn.wordpress.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment