Thursday, September 27, 2012
Ada Gambar Miyabi Di Buku LKS SMP
Foto perempuan yang sempat menggemparkan Indonesia dengan filmnya
“Menculik Miyabi” ini terpajang pada halaman 36. Ada di Bab S Could You Report It? pada task 6. Dalam halaman ini, siswa diharapkan mengetahui gambar yang disajikan dalam soal. Selain Miyabi di halaman ini, ada gambar lain, yakni Hamster, Harimau, Miyabi, dan Dude Herlino.
“Menculik Miyabi” ini terpajang pada halaman 36. Ada di Bab S Could You Report It? pada task 6. Dalam halaman ini, siswa diharapkan mengetahui gambar yang disajikan dalam soal. Selain Miyabi di halaman ini, ada gambar lain, yakni Hamster, Harimau, Miyabi, dan Dude Herlino.
Ironisnya, buku LKS ini awalnya ditemukan beredar di SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto.
LKS The
Bell terbitan CV Sinar Mulia ini disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru
Bahasa Inggris SMP, diantaranya Giyono, Sumantri, Moh. Jalil, dengan
penelaah Muhyidin.
Dalam kata
pegantarnya, tujuan diterbitkannya buku LKS bergambar artis porno ini
untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu
cooperative learning, aktive learning, dan mandiri.
Disebutkan
pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berfikir kritis
dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.
“Kalau
tidak segera ditarik, kita khawatir gambar itu akan merusak moral para
siswa,” ujar salah seorang wali murid asal kelurahan Meri, Kamis
(20/9/2012).
Selain di
SMP Islam Brawijaya, diperkirakan LKS meresahkan itu juga terdapat di
sekolah-sekolah lain. Pasalnya untuk pembelian LKS biasanya dilakukan
secara terkoordinir oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah).
Tapi ini dibantah MKKS SMP Kota Mojokerto.
“Nggak mas, pembelian dilakukan oleh sekolah masing-masing,” kiah I Wayan Astawa, ketua MKKS SMPN Kota Mojokerto.
Untuk mempertegas jawabannya, Wayan memberikan bukti bahwa di SMPN 1 tempat sekolah yang ia pimpin menggunakan LKS lain.
“Di SMP 1 kita menggunakan LKS Potensi,” tambah Wayan yang juga kepala SMPN 1 kota Mojokerto itu.
Ketua DPRD
Kota Mojokerto Mulyadi tidak setuju dengan model pembelian LKS jadi
seperti itu. Karena Dinas Pendidikan tidak bisa melakukan pengawasan
terhadap isi materi LKS.
“Dinas Pendidikan kecolongan. Karena LKS yang dibeli sudah jadi. Akibatnya isi materi LKS tidak bisa dipantau,” ujar Mulyadi.
Mulyadi meminta agar Dinas Pendidikan merubah model pembuatan LKS.
“Guru-guru di Kota Mojokerto ini banyak yang berpotensi. Mereka yang harus menyusun LKS. Supaya isinya bisa dipantau saat penyusunan,” ujarnya.
“Guru-guru di Kota Mojokerto ini banyak yang berpotensi. Mereka yang harus menyusun LKS. Supaya isinya bisa dipantau saat penyusunan,” ujarnya.
Kepala
Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Budwi Sunu langsung bertindak dengan
memanggil kepala SMP Islam Kota Mojokerto. Budwi mengaku belum
mengetahui persis soal LKS yang memuat gambar Miyabi ini.
“Kita akan
kaji dulu, manfaat dan mudarotnya. Setelah itu baru kita putuskan
langkahnya. Bila perlu kita akan tarik semua LKS yang sudah beredar,”
ujar Budwi Sunu.seperti yang ditulis TribunNews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment